resensi buku orang sulit


Tentang “Orang Sulit”


Judul Buku                          : Orang Sulit, Fakta dan Persepsi
Jenis Buku                           : Non Fiksi
Penulis                                 : Dr. Tjipto Susana, M.Si., Psi
Penerbit                              : Kanisius
Tahun Terbit                      : 2014
Jumlah Halaman               : 168 Halaman

Disadari atau tidak dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan menemukan yang namanya “orang Sulit”. Tak jarang kita memiliki banyak “orang sulit” di sekitar kita atau bahkan kitalah yang menjadi “orang sulit” tersebut. Tapi, siapakah sebenarnya yang dimaksud dengan orang sulit? Bagaimana cara menghadapi “orang sulit” tersebut? Apakah kita termasuk kedalam kategori “orang sulit”? Apakah yang harus kita lakukan jika memang benar kita adalah “orang sulit” tersebut? Dr. Tjipto Susana, M.Si., Psi akan menjawabnya lewat buku ini. Berbekal pengetahuan dan pengalamannya selama mengajar di Fakultas Psikologi, terutama psikologi kepribadian, proyektif, dan abnornal serta pengalaman dalam kehidupan pribadinya, Dr. Tjipto Susana, M.si., Psi menerima tawaran Penerbit Kanisius untuk mendaur ulang buku Charles J. Keating karena menurutnya kesulitan berelasi dialami hampir sebagian besar orang. Buku ini bertujuan mengajak pembaca mencermati dan mengelola diri, serta memahami orang lain
Sinopsis
                Pada bab awal buku ini membahas tentang siapa sebenarnya orang sulit dan mengapa orang menjadi sulit. “orang sulit” adalah orang yang sulit kita libatkan dalam interaksi yang memuaskan, entah karena sulit kita pahami perilakunya, tidak bisa memahami kita, kaku, selalu merasa lebih baik ataupun orang yang selalu mengendalikan kita terus menerus. Kesulitan relasi tersebut dapat bersumber dari diri sendiri, orang lain yang bisa dikatakan sebagai “orang Sulit” atau perbedaan kepribadian seseorang.
                Bagian kedua membahas tentang kepribadian sebagai sumber kesulitan berelasi. Bagian ini memaparkan tentang trait (dimensi yang membedakan seseorang dengan yang lain) dan gangguan kepribadian sebagai sumber kesulitan dalam berelasi.
                Pada bagian ketiga memaparkan tentang asumsi, motivasi, dan kebutuhan. Asumsi sebagai bagian dari skema kognitif bersifat menetap dalam waktu lama dan merupakan sumber bias presepsi yang bisa menciptakan “orang sulit” secara objektif maupun subjektif. Motivasi dan kebutuhan lebih bersifat dinamis dan juga memengaruhi relasi kita dengan orang lain tanpa kita sadari.
                Pada bagian keempat akan disajikan pemahaman tentang “permaianan”. Pada dasarnya “permainan” adalah sebuah relasi sosial yang tidak tulus, penuh jebakan, dan berakhir dengan rasa tidak nyaman bagi salah satu atau kedua belah pihak. Podwika (n.D) menyatakan beberapa tingkatan permainan. Tingkat pertama biasanya dimainkan dalam relasi-relasi yang bersifat sosial, bukan relasi akrab yang hanya menimbulkan rasa tidak nyaman saja tidak sampai menimbulkan traumatis. Permainan tingkat kedua terjadi dalam relasi yang lebih akrab, biasanya menimbulkan efek emosi yang lebih dalam. Permainan tingkat ketiga biasanya tidak hanya menimbulkan kerugian emosional, tetapi bisa berdampak pada luka-luka fisik, kematian, berakhir di rumah sakit atau penjara. Dalam permainan keempat, kemungkinan dampaknya tidak hanya pada individu melainkan juga kepada masyarakat, negara, bahkan dunia. Bagian empat ditutup dengan beberapa cara untuk menghindari atau keluar dari “permainan”
                Epilog berisi tentang penegasan kembali beberapa pokok pikiran penting mengenai “orang Sulit” yang telah dibahas pada bab satu sampai bab empat.
Keunggulan Buku
                Topik yang diangkat dalam buku ini sangatlah menarik karena semua orang menghadapinya atau merasakannya. Buku ini juga tidak hanya berisi teori-teori saja namun juga dilengkapi dengan contoh dan pengalaman yang memudahkan pembaca memahami gagasan-gagasan pokok serta teori-teori yang disampaikan. Buku ini juga dilengkapi dengan latihan-latihan sehingga pembaca dapat lebih mengetahui sisi pribadinya dan dapat bercermin diri.
Kelemahan Buku
                Secara keseluruhan buku ini sudah baik hanya saja karena buku ini berisi banyak teori akan sedikit membingungkan untuk pembaca yang merupakan orang awan, juga terdapat oistilah-istilah yang mungkin perlu waktu untuk memahami dan mengerti maknanya. Dari segi sampul buku juga belum mewakili apa yang akan dibahas dalam buku ini.
Kesimpulan Buku
                Buku “orang suli” sangat disarankan untuk anda yang merasa memiliki relasi yang kurang baik dengan “orang sulit” atau anda yang ingin mengetahui siapakah sebenarnya “orang sulit” tersebut dan ingin mengetahui apakah anda termasuk kedalam kriteria “orang sulit” tersebut ataukah tidak. Karena buku ini membantu anda untuk memahami semua itu lengkap dengan cara 
menghadapinya. Selamat Membaca 😊

Sumber : Susana Tjipto.2014.Orang Sulit, Fakta dan Persepsi.Yogyakarta:Kanisius


               

Komentar

Postingan populer dari blog ini

resensi novel Dia adalah Dilanku Tahun 1991

mengapa memilih pbsi